Fungsi Organ Tubuh di Kala Tidur

Fungsi Organ Tubuh di Kala Tidur

Tidur merupakan terpisahnya antara ruh dengan jiwa manusia untuk sementara. Dimana hal tersebut bisa dikatakan mati sementara. Dalam proses tidur, organ tubuh kita masih bisa berfungsi normal. Beda halnya dengan keadaan mati, seluruh organ tubuh manusia sudah tidak bisa berfungsi. 

Keadaan organ tubuh ketika tidur sangat berbeda sekali dengan ketika sadar, maka dari itu sudah sewajarnya jika kita menduga akan adanya perubahan pada organ tubuh di kala tidur. Adapun perubahan-perubahan itu teramat banyak dan beraneka ragam. Di antaranya adanya perubahan pada hubungan antaraa tubuh dengan akal, jiwa, dan ruh. Selain itu ada peruabahan pada tingkat kesadaran dan persepsi, juga ada peruabahan-perubahan pada tubuh manusia, berikut fungsi-fungsi dari masing-masing organ tubuh itu sendiri.

1. Suhu panas tubuh menurun
Suhu panas tubuh menurun kurang lebih setengah derajat. Hal inin terjadi karena semakin melambatnya aktivitas pada tubuh. Ditambah pula adanya pengenduran otot-otot di kala tidur. Sebab, ketegangan otot-otot akan menghasilkan suhu panas pada tubuh. Sebaliknya apabila terjadi pengenduran pada otot-otot, maka aktivitas sumber penghasil suhu panas akan terhenti.

2. Tekanan darah sedikit menurun
Hal ini disebabkan adanya pengenduran pada otot-otot dan perasaaan menjadi lebih rileks di saat tidur. Hanya saja, tekanan darah akan meninggi secara mendadak saat bermimpi melihat sesuatu yang mengejutkan, serta di saat terhentinya pernafasan di tengah tidur (sleep apnea). 

3. Melambatnya pergerakan isi perut dalam lambung
gerakan isi perut ini akan terus menerus terjadi dan tidak akan pernah berhenti. Ditambah pula dengan semakin berkurangnya pengeluaran getah lambung dari dalam lambung dan usus, serta melambatnya proses pencernaan. Maka dari itu dianjurkan tidak mengonsumsi makanan yang porsi berat di saat malam hari. Dan semestinya menu makan malam diganti dengan menu makanan yang ringan.

4. Adanya perubahan & pengeluaran hormon-hormon dalam tubuh
Semakin sedikitnya hormon-hormon kesiagaan, yang di antaranya berupa: kelenjar cortosine dan kelenjar adrenalin.
Semakin bertambahnya pengeluaran hormon pertumbuhan dari kelenjar hiposfisis di dasar otak anak, yaitu hormon yang berperan mengaktifkan proses metabolisme, serta yang berperan menambah pertumbuhan badan anak.

5. Berkurangnya aktivitas saraf simpatik
Semakin berkurangnya saraf simpatik disebabkan oleh berkurangnya pengeluaran hormon adrenalin. Di samping itu, semakin bertambahnya aktivitas urat saraf reflek yang merupakan pasangan bagi urat saraf simpatik.

6. Aktivitas diantara kelima fase diatas
Di tengah fase kelima di antara fase-fase tidur, akan terejadi pergerakan bola mata yang cepat, betambahnya aktivitas otak, berhentinya aktivitas sistem transmisi (sistem pergerakan tubuh), terjadi kelumpuhan tidur, dan periode berhentinya pernafasan.

Itu saja informasi dari artikel ini, mudah-mudahan bermanfaat bagi si pembaca. Bila ada kritik dan saran silahkan tinggalkan komentar atau hubungi admin di menu contact me. wassalam.
Artikel Terkait



share this article to: Facebook Twitter Google+ Linkedin Technorati Digg
Posted by Unknown, Published at 23:27 and have 0 komentar

No comments:

Post a Comment